Menurut OSHA subpart M: Fall Protection (1926.500(b), definisi body harness adalah:
straps which may be secured about the employee in a manner that will distribute the fall arrest forces over at least the thighs, pelvis, waist, chest and shoulders with means for attaching it to other components of a personal fall arrest system.
(tali yang mengamankan pekerja dengan cara mendistribusikan kekuatan penahan jatuh pada area minimal paha, panggul, pinggang, dada, dan bahu pada komponen lain dari sistem penahan jatuh).
Menurut OSH Wiki, pengertian body harness adalah:
The full body harness is the main component of a fall arrest system, intended to hold and sustain the body of the user during and after a fall.
(Full body harness adalah komponen utama dari sistem penahan jatuh yang ditujukan untuk menahan dan menjaga tubuh pengguna ketika dan setelah jatuh).
WSH Council Singapura memberikan definisi body harness sebagai:
A full body harness (FBH) is a component of a body holder device that connects a user to a PFAS (personal fall arrest system).
(Full body harness adalah komponen alat penahan badan yang terhubung dengan pengguna sistem penahan jatuh personal).
Sedangkan, definisi full body harness disebut sebagai (sabuk tubuh) pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 9 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Ketinggian.
Fungsi Body Harness
Fungsi body harness antara lain adalah:
1. Melindungi pekerja dari bahaya jatuh
2. Menaati peraturan keselamatan kerja yang berlaku
3. Memberikan persepsi keamanan dan kenyamanan dalam pekerjaan di ketinggian
4. Melindungi citra perusahaan dari rusak akibat kecelakaan kerja
Bagian Body Harness
1. Bagian-bagian body harness yang dasar antara lain adalah:
2. Shoulder straps (tali bahu)
3. Shoulder straps restrainer ( penahan tali bahu)
4. Buckles
5. Thigh straps (tali paha)
6. Fall arrest attachment
7. Sub pelvic strap (tali sub pelvic)

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat gambar dari WSH Council Singapura sebagai berikut:
Jenis Body Harness
Jenis body harness menurut Canadian Standards Association (CSA) ada 6 jenis yaitu:
1. Class A (fall arrest system)
Body harness kelas A digunakan sebagai elemen dari sistem penahan jatuh. Alat ini harus disertakan dengan minimum 1 elemen penahan jatuh. Attachment penahan jatuh harus diposisikan sedemikian rupa sehingga attachment tersebut terletak di belakang (tengah antara tulang belikat ) atau di tengah dada dengan ketinggian kira-kira pada sternum (tulang dada).
2. Class D (controlled descent or ascent)
Kelas D harus memiliki persyaratan seperti kelas A. Kelas D ini ditambah dengan tambahan elemen yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dalam sistem turun dari ketinggian yang terkendali. Pengguna dimungkinkan untuk mengambil posisi duduk ketika tergantung dengan sabuk tubuh jenis ini. Harness ini biasanya memiliki D-ring yang berposisi di sekitar tulang dada atau sepasang konektor yang diposisi di bawah pinggang.
3. Class E (confined space access / akses ruang terbatas)
Sabuk tubuh kelas E harus memiliki persyaratan minimum seperti kelas A. Jenis ini memiliki tambahan elemen yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dalam sistem akses di ruang terbatas. Dia harus memiliki tambahan D-ring pada setiap tali bahu (shoulder strap) untuk digunakan sebagai sepasang sehingga memungkinkan penggunanya untuk memposisikan dirinya menghadap ke atas ketika menggantung. Tambahan alat untuk ruang terbatas ini hanya untuk digunakan pada sistem akses ruang terbatas dan bukan sistem penahan jatuh.
4. Class L (Ladder climbing)
Sabuk tubuh tipe L digunakan sebagai komponen dalam sistem pendakian tangga untuk mencegah penggunanya jatuh ketika mendaki tangga atau struktur pendakian yang lain. Sistem pendakian biasanya termasuk FBH, kabel vertikal atau rel yang tersemat pada struktur dan lengan panjat. Untuk aplikasi pendakian tangga, sabuk tubuh harus dilengkapi dengan D-ring depan di lokasi sekitar sternal yang bisa digunakan sebagai sistem penahan jatuh pada sistem pendakian tangga yang tetap. Hal ini diatur pada CSA Z259.2.5 di Kanada dan ANSI A14.3 di Amerika Serikat.

straps which may be secured about the employee in a manner that will distribute the fall arrest forces over at least the thighs, pelvis, waist, chest and shoulders with means for attaching it to other components of a personal fall arrest system.
(tali yang mengamankan pekerja dengan cara mendistribusikan kekuatan penahan jatuh pada area minimal paha, panggul, pinggang, dada, dan bahu pada komponen lain dari sistem penahan jatuh).
Menurut OSH Wiki, pengertian body harness adalah:
The full body harness is the main component of a fall arrest system, intended to hold and sustain the body of the user during and after a fall.
(Full body harness adalah komponen utama dari sistem penahan jatuh yang ditujukan untuk menahan dan menjaga tubuh pengguna ketika dan setelah jatuh).
WSH Council Singapura memberikan definisi body harness sebagai:
A full body harness (FBH) is a component of a body holder device that connects a user to a PFAS (personal fall arrest system).
(Full body harness adalah komponen alat penahan badan yang terhubung dengan pengguna sistem penahan jatuh personal).
Sedangkan, definisi full body harness disebut sebagai (sabuk tubuh) pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 9 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Ketinggian.

Fungsi body harness antara lain adalah:
1. Melindungi pekerja dari bahaya jatuh
2. Menaati peraturan keselamatan kerja yang berlaku
3. Memberikan persepsi keamanan dan kenyamanan dalam pekerjaan di ketinggian
4. Melindungi citra perusahaan dari rusak akibat kecelakaan kerja
Bagian Body Harness
1. Bagian-bagian body harness yang dasar antara lain adalah:
2. Shoulder straps (tali bahu)
3. Shoulder straps restrainer ( penahan tali bahu)
4. Buckles
5. Thigh straps (tali paha)
6. Fall arrest attachment
7. Sub pelvic strap (tali sub pelvic)

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat gambar dari WSH Council Singapura sebagai berikut:
Jenis Body Harness
Jenis body harness menurut Canadian Standards Association (CSA) ada 6 jenis yaitu:
1. Class A (fall arrest system)
Body harness kelas A digunakan sebagai elemen dari sistem penahan jatuh. Alat ini harus disertakan dengan minimum 1 elemen penahan jatuh. Attachment penahan jatuh harus diposisikan sedemikian rupa sehingga attachment tersebut terletak di belakang (tengah antara tulang belikat ) atau di tengah dada dengan ketinggian kira-kira pada sternum (tulang dada).
2. Class D (controlled descent or ascent)
Kelas D harus memiliki persyaratan seperti kelas A. Kelas D ini ditambah dengan tambahan elemen yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dalam sistem turun dari ketinggian yang terkendali. Pengguna dimungkinkan untuk mengambil posisi duduk ketika tergantung dengan sabuk tubuh jenis ini. Harness ini biasanya memiliki D-ring yang berposisi di sekitar tulang dada atau sepasang konektor yang diposisi di bawah pinggang.
3. Class E (confined space access / akses ruang terbatas)
Sabuk tubuh kelas E harus memiliki persyaratan minimum seperti kelas A. Jenis ini memiliki tambahan elemen yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dalam sistem akses di ruang terbatas. Dia harus memiliki tambahan D-ring pada setiap tali bahu (shoulder strap) untuk digunakan sebagai sepasang sehingga memungkinkan penggunanya untuk memposisikan dirinya menghadap ke atas ketika menggantung. Tambahan alat untuk ruang terbatas ini hanya untuk digunakan pada sistem akses ruang terbatas dan bukan sistem penahan jatuh.
4. Class L (Ladder climbing)
Sabuk tubuh tipe L digunakan sebagai komponen dalam sistem pendakian tangga untuk mencegah penggunanya jatuh ketika mendaki tangga atau struktur pendakian yang lain. Sistem pendakian biasanya termasuk FBH, kabel vertikal atau rel yang tersemat pada struktur dan lengan panjat. Untuk aplikasi pendakian tangga, sabuk tubuh harus dilengkapi dengan D-ring depan di lokasi sekitar sternal yang bisa digunakan sebagai sistem penahan jatuh pada sistem pendakian tangga yang tetap. Hal ini diatur pada CSA Z259.2.5 di Kanada dan ANSI A14.3 di Amerika Serikat.

5. Class P (Work Positioning)
Sabuk tubuh kelas P harus sesuai dengan persyaratan kelas A. Beberapa elemen tambahan:
Sabuk tubuh memiliki tambahan elemen pendukung yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dalam sistem posisi kerja (work positioning system)
Sabuk tubuh harus memiliki elemen pendukung posisi kerja sebanyak minimum 1 yang dipasang sekitar ketinggian pinggang. Jika memang 1 elemen pendukung work positioning yang disediakan, maka alat itu harus didesain untuk berada pada tengah dada.
Jika elemen pendukung work positioning lebih dari 1, mereka harus didesain untuk ditempatkan secara simetris secara sepasang dan tidak digunakan secara terpisah. Perhatian: pendukung work positioning harus hanya terhubung dengan sistem work positiong dan tidak terhubung ke personel fall arrest system (PFAS)
6. Restraint
Full body harness digunakan sebagai komponen sistem penahan (restraint system) untuk mencegah pengguna dari tempat yang memiliki bahaya jatuh. Sistem penahan (restraint system) biasanya termasuk full body harness dan sebuah lanyard atau restraint line.
sumber : https://www.apkpi.co.id/